Suferi
Suferi
  • May 9, 2021
  • 8839

Gara Gara Salah Makna, Presiden Selalu Disalahkan

BOGOR - Presiden dalam konteks ini salah dan salah.

Karena dia berbicara dalam konteks mudik Anugerah Idul Fitri oleh umat Islam.

Tidak bisa dengan mudah dekat dengan umat yang lain, karena konteksnya tidak ada.

Secara obyektif melihat konteks, pernyataan itu disampaikan secara jelas terkait larangan mudik dan Idul fitri.

Hal ini disampaikan Hendri Kurniawan Koordinator Relawan Merah Hati Tim Sukses Jokowi - Ma'ruf Amien Pada Pilpres 2019 

Lebih Lanjut Hendri Menyampaikan bahwa kesalahan penyebutan Bipang jelas dugaan “buruknya” tim komunikasi istana yang tidak memahami perasaan umat Islam yang sedang menikmati ibadah puasa jelang lebaran.

Bahkan mendukung Bipang dalam konteks kulineran Idul Fitri masuk konteks hoax karena setiap muslim pasti memahami Babi itu haram Bagi Umat Islam. 

Sebaiknya Presiden dan lebih ketat dan selektif dalam menentukan kata dan beracara di banyak kebijakan pemerintah.

Karena ujungnya pembatasan kritik dan kegaduhan saja Dugaaan ketidakcermatan yang berulang harusnya menjadi catatan, dalam ranah hukum misalnya sudah tandatangan tetapi blm membaca, tidak tanda tangan UU KPK tapi banyak aturan pelaksanaannya, terakhir kali yang viral penyebutan menu Bipang ambawang mau diklarifikasi bagaiamanapun juga dengan Bawa - Bawa jipang Pasuruan tetap menambah blunder.Sambungnya

"Oleh karena itu Kami atas Tim Relawan Jokowi Amin Kedekatan Presiden untuk, " Pecat Tim Pembuatan Teks Pidato Jokowi karena sudah ceroboh dan tidak bermoral karena Sudah membuat teks pidato Publik yang merusak citra Jokowi Selalu Presiden yang Sedang Giatnya Bekerja Memperbaiki Kondisi di Masa Pandemi Covid 19 ". Pungkasnya

Penulis :
Bagikan :

Berita terkait

MENU