BOGOR - Dewan Pimpinan Daerah Cendekia Muda Muslim Indonesia (DPD CMMI) Bogor Raya gandeng elemen organisasi untuk menyelamatkan generasi muda dan masyarakat Kabupaten Bogor yang putus sekolah melalui Gerakan Cerdaskan Bogor.
Program Pendidikan gratis untuk pemuda dan masyarakat Bogor, saat ini pihaknya sudah melakukan pembukaan pendaftaran untuk tahun ajaran 2023.
Baca juga:
Menikmati Kesegaran Sungai Gintung
|
Sekretaris DPD CMMI Bogor Raya Aziz Jaya Wiguna mengatakan untuk menyerap program tersebut, pihaknya menggandeng elemen organisasi sosial, LSM dan kepemudaan.
"Kami sudah melakukan MoU dengan beberapa elemen organisasi di wilayah Bogor, pada intinya program Pendidikan kesetaraan ini Gratis asalkan masyarakat mau mengikuti pembelajaran sesuai aturan ", ujar Aziz kepada Wartawan ( 20/12/22).
Aziz menjelaskan Pembangunan bidang pendidikan di Kabupaten Bogor menjadi skala prioritas dalam rangka menggerakkan dan memacu peningkatan sektor ekonomi. Hal ini merupakan bagian dari upaya peningkatan sumber daya manusia yang memegang peranan dan sangat penting dalam pembangunan daerah, sesuai misi Kabupaten Bogor.
"Melalui pendidikan diharapkan dapat terbentuk SDM berkualitas yang diperlukan untuk mendukung pembangunan ekonomi, sosial budaya dan berbagai bidang lainnya di Kabupaten Bogor", ungkapnya.
Sementara itu Ketua Umum DPP CMMI Anhar Tanjung merespon postif program yang di inisiasi oleh Jajaranya, dirinya juga akan mendukung secara penuh agar Program Pendidikan gratis melalui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) berjalan masif di seluruh Indonesia.
"Kami DPP sangat mendukung, karena Pendidikan merupakan tonggak utama, adanya program ini para Pemuda dan masyarakat yang putus sekolah bisa mengikuti pembelajaran dan mendapatkan Ijasah yang di akui oleh negara, saya juga akan mendorong program ini agar berjalan di semua daerah dan kami juga akan meminta dukungan kepada pemerintah pusat ", katanya.
Disamping itu CMMI sudah menyiapkan infrastruktur sistem informasi Pendidikan secara terintegrasi dan bisa sebagai alat Kontrol Kementrian Pendidikan, selain itu sistem tersebut dapat memangkas APBN.
"Saya sudah buat sistemnya dan bisa dipakai oleh Kementerian Pendidikan untuk menjadi alat Kontrol PKBM yang ada di Indonesia, tidak hanya sistem ini juga membantu pemerintah dalam mengurangi anggaran negara", Pungkasnya. ***